Kamis, 26 Juli 2012

UJI KOMPETENSI GURU

Kebijakan pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelenggarakan Uji Kompetensi Guru (UKG) di tahun 2012 ternyata membawa pengaruh yang luar biasa bagi para guru yang sudah menyandang gelar profesional dan mengantongi sertifikat pendidik. Mereka adalah para guru yang telah lulus sertifikasi sejak tahun 2006 hingga tahun 2010, baik dari jenjang SD, SMP, maupun SMA.
Terlepas dari tujuan yang digagas pemerintah dengan uji kompetensi guru yang akan digelar mulai 30 Juli 2012 ini, ternyata dampak psikologis yang nyata kelihatan dialami oleh sebagian besar guru.
Sosialisasi yang kurang dari pemerintah menjadi salah satu faktor kebingungan ini. Banyak guru yang pada akhirnya pesimis dapat mengikuti UKG yang direncanakan secara online karena merasa tidak mampu dan belum menguasai dengan benar teknologi internet.
Fenomena ini sebenarnya merupakan gambaran yang nyata bahwa sebenarnya tidak semua guru yang telah dinyatakan profesional dengan lulus sertifikasi benar - benar berubah menjadi profesional hanya dengan bermodalkan selembar sertifikat pendidik.
Tren yang ada menjelang UKG adalah guru beramai - ramai pergi ke toko komputer untuk membeli laptop dan modem, selanjutnya dengan berbagai cara mereka belajar menggunakan komputer untuk persiapan menjelang ujian (Seandainya mereka punya laptop jauh - jauh hari sebelum UKG pasti akan lebih bermanfaat ya?)
Terlepas dari kekhawatiran rekan - rekan guru yang takut tunjangan profesi nya akan dihentikan jika tidak lulus UKG, menurut saya pemerintah sah - sah saja untuk menyelenggarakan uji kompetensi ini, akan tetapi semestinya perencanaan dan pelaksanaannya tidak dalam jangka waktu yang singkat dengan terlebih dahulu di sosialisasikan dengan matang kepada para guru sehingga mereka paham apa tujuan dan maksud uji kompetensi ini. Selain itu, uji kompetensi ini juga seharusnya tidak untuk menjadi semacam 'hantu' bagi guru yang tidak lulus kemudian dihentikan tunjangan nya, akan tetapi akan lebih bermanfaat ketika hasil uji kompetensi guru ini menjadi bahan pertimbangan untuk memetakan kebutuhan peningkatan kemampuan guru di setiap daerah di Indonesia (semacam Training Needs Assesment) sehingga pemerintah dapat dengan tepat merencanakan program pelatihan dan upgrade yang benar - benar dibutuhkan oleh para guru.

Untuk rekan - rekan guru yang butuh informasi tentang Uji Kompetensi Guru silahkan klik di sini, atau langsung kunjung ke http://ukg.kemdikbud.go.id. Rekan - rekan dapat melihat daftar peserta, mengunduh kisi - kisi uji kompetensi guru, dan bahkan bisa latihan uji kompetensi secara online.

Ok, Good luck.

Kamis, 31 Mei 2012

Hati Hati Penipuan Via SMS Berkedok Hadiah Dari Operator Selular


Sabtu siang, telepon genggam istriku berdering pertanda ada  pesan singkat masuk. Beberapa saat kemudian istriku datang menghampiri meja tempat handphone tergeletak sedari  sepulang sekolah siang tadi. Setelah dibuka pesan singkat itu, istriku tiba – tiba bergumam, “Jaman seperti ini koq masih ada saja oknum yang iseng kirim SMS penipuan”. Didorong rasa penasaran segera handphone kuraih dan berpindah ke tanganku. Aku tertegun sejenak setelah membaca SMS tersebut yang tertulis : dari (nama operator Selular), Selamat! Anda mendapat hadiah cek(15jt) dari program X, hubungi nomor 021-xxx-xxx.
Dalam diam otakku segera berputar mengingat beberapa waktu yang lalu banyak stasiun TV yang menayangkan berita penipuan via SMS dengan modus operandi seperti itu. Diam – diam aku menyusun rencana untuk memberi pelajaran kepada oknum pengirim SMS (dan komplotannya). Minggu pagi, setelah melaksanakan aktivitas rutin di rumah, aku mulai menjalankan rencanaku. Aku siapkan nomor rekening bank, kartu ATM lama, handphone, balpen, kertas, dan perekam suara. Setelah semua yang aku butuhkan tersedia, segera aku hubungi nomor seperti yang ada dalam SMS. Satu kali, dua kali, tiga kali, teleponku tidak diangkat. Baru pada kali keempat ada jawaban dari ujung telepon dinomor yang kutuju. Dengan mantap seseorang yang diujung telepon sana menyatakan bahwa SMS yang sampai ke HP istri saya adalah benar adanya. Bahkan seseorang itu mengingatkan saya bahwa pajak hadiah sudah ditanggung oleh operator.
Ketika saya menanyakan mekanisme penerimaan hadiah tersebut, seseorang di sana memberikan nomor kantor bank besar di negeri  ini berikut nama orang yang harus aku hubungi. Kemudian dia menanyakan rekening lengkap dengan nomornya. Setelah nomor rekening yang sejak tadi aku siapkan diberikan, seseorang diujung telepon menanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai ke ATM. Lalu dia menyuruh saya segera menuju ATM terdekat untuk transfer hadiah. Setelah menyempatkan mandi (dan tidak dilanjutkan dengan sarapan pagi) aku bergegas menuju ATM sesuai bank pembuat rekening. Sampai di depan ATM, aku hubungi nomor yang diberikan oleh seseorang diujung telepon yang mengaku dari PT. (maaf) operator penyelenggara.
Setelah aku menyampaikan maksudku, seseorang (sebut:Jan) diujung telepon menyuruh saya masuk bilik ATM tanpa mematikan hp. Bermaksud memancing, hp aku matikan beberapa saat dan aku tidak langsung masuk bilik. Setelah selang 15 menit, nomor itu aku hubungi lagi. Beberapa saat tidak ada jawaban. Baru ketika aku telepon kembali ada seseorang di ujung telepon yang menyuruh saya mematikan telepon karena oknum Jan sedang meeting. Telepon aku putuskan, lalu duduk di Pos penjagaan di depan ATM. Lima belas menit kemudian hp saya berbunyi, setelah saya cek ternyata benar nomor oknum yang mengaku pegawai bank X tersebut. Setelah berbasa – basi sejenak, suara diujung telepon itu meminta aku untuk melakukan kegiatan melalui ATM dengan mengikuti semua petunjuk yang diberikan lewat telepon. Aku ikuti semua yang diperintahkan sampai akhirnya terjadi transaksi melalui telepon ke nomor tertentu (beda operator) sebesar saldo terakhir di rekening bank ku. Tanpa pikir panjang aku ikuti semua petunjukyang di berikan (transaksiku gagal karena saldoku mepet).
Setelah transaksi per telepon selesai, suara diujung telpon menyatakan bahwa transfer sudah dilakukan ke rekening saya melalui ATM, akan tetapi hanya 10 juta dan dikatannya juga bahwa saya tidak boleh mengecek saldo ataupun melakukan aksi yang dapat mengganggu proses transfer. Yang lima juta akan ditransfer ke rekening lain bank aku. Aku katakan bahwa aku punya beberapa rekening yang masih aktif, tetapi tidak ber ATM. Akhirnya suara seseorang diujung telepon menyatakan bahwa sebelum sisa hadiah 5 juta dapat ditransfer maka saya tidak boleh membuka transaksi apapun melalui ATM. Lebih jauh dia meminta 10% dari total hadiah dimasukkan ke rekening saya yang berarti 1,5 jt harus ditransfer apapun caranya pada rekening saya sebagai syarat transfer 5 juta sisa hadiah.
Untuk permintaan terakhir (dengan alasan hari minggu) aku tidak mentransfer uang dari rekening aku yang lain ke rekening yang aku gunakan untuk menerima hadiah sebab aku sudah yakin dari awal bahwa ini adalah aksi  penipuan dan ini adalah kesempatan untuk memberi pelajaran kepada oknum - oknum penipu via SMS.
Siang tadi, sepulang sekolah, aku cek saldo ATM ku. Ternyata benar! Seseorang yang menyatakan telah mengirim 10 juta ke nmr rekeningku nyata – nyata hanya omong kosong. Dengan senyum – senyum kecil aku meneruskan perjalanan pulang sambil membayangkan betapa orang (dan komplotannya) kecewa sebab tidak bisa merampok uangku melalui ATM, padahal dia sudah menghipnotisku dari jauh. Dan saya yakin bahwa seseorang diujung telepon sana masih menantikan transfer saya. Semoga dia sadar bahwa tidak semua orang dapat dibodohi. (Semua percakapan melalui telepon saya record, nomor, dan SMS saya simpan barangkali ada gunanya suatu saat nanti).
Tips: Hindari penipuan melalui SMS  dengan modus operandi seperti dalam kasus di atas, segera hubungi polisi dan berikan nomor yang harus dihubungi dan biarkan pihak berwajib mengambil tindakan lebih lanjut.


ALEXA RANK